Seperti yang telah kita lihat, transaksi tidak ditambahkan ke Blockchain satu per satu – transaksi dikumpulkan bersama-sama lalu kemudian ditambahkan kedalam block (transaksi-transaksi dibungkus oleh Block).
Setiap block baru dibangun di atas block yang sudah ada, sehingga membentuk rangkaian yang terdiri dari rantai & block, oleh karenanya disebut dengan blockchain.
Selanjutnya, setiap node di jaringan akan selalu mengadopsi rantai block terpanjang yang mereka terima sebagai versi “resmi” dari blockchain. itu berarti bahwa penambang (miner) akan selalu mencoba untuk membangun di atas “ujung” dari rantai block terpanjang yang diketahui, karena setiap block yang bukan merupakan bagian dari rantai terpanjang tidak akan dianggap valid oleh node lain.
Karena alasan itulah, kami merekomendasikan segera install corewallet CICX supaya makin memperkuat jaringan Cicoin itu sendiri.
Oleh karena itu, jika seseorang ingin menulis ulang riwayat transaksi (kemungkinan buruknya meretas), mereka perlu membangun kembali rantai block yang lebih panjang untuk membuat rantai terpanjang baru supaya diadopsi oleh node lain. Namun, untuk mencapai itu, penambang perlu memiliki lebih banyak kekuatan komputer (prosesor) daripada gabungan jaringan yang lain.
Akibatnya, usaha gabungan (gotong royong) dari jaringan (kumpulan node-node) akan mempersulit setiap individu untuk "berlari lebih cepat" dari jaringan dan menulis ulang blockchain itu sendiri.
Saat ini jaringan Cicoin semakin berkembang dan kuat, ditandai dengan instalasi Cicoin Core itu sendiri dan banyaknya penambang (miner) yang berpartisipasi dalam memperkuat jaringan Cicoin.
Semakin diusahakan bersama, semakin tinggi sifat desentralisasi nya.
Kesimpulan :
Blockchain adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan dan memvalidasi data secara terdesentralisasi. Berikut adalah penjelasan umum tentang cara kerja blockchain:
1. Struktur Data: Blockchain menggunakan struktur data berupa rantai blok (blockchain), di mana setiap blok terhubung secara kriptografis dengan blok sebelumnya. Setiap blok berisi sejumlah transaksi atau data.
2. Desentralisasi: Blockchain bekerja secara desentralisasi, artinya tidak ada otoritas pusat yang mengendalikan atau memiliki kendali penuh atas jaringan. Data disimpan dan diverifikasi oleh jaringan komputer yang terdistribusi di seluruh jaringan blockchain.
3. Verifikasi Transaksi: Setiap transaksi yang dikirimkan ke jaringan blockchain diverifikasi oleh para peserta jaringan, yang dikenal sebagai "node." Verifikasi ini dilakukan dengan menggunakan algoritma kriptografi yang kompleks.
4. Konsensus: Untuk mencapai kesepakatan tentang kebenaran transaksi, blockchain menggunakan mekanisme konsensus. Salah satu metode konsensus yang umum digunakan adalah Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS), di mana para penambang atau pemegang token berpartisipasi dalam proses verifikasi dan penambangan blok baru.
5. Keamanan: Keamanan blockchain dijaga melalui kriptografi. Setiap blok terhubung dengan blok sebelumnya melalui tanda tangan kriptografis, sehingga mempersulit perubahan data yang sudah ada di dalamnya.
6. Imutabilitas: Setelah sebuah blok ditambahkan ke dalam rantai, data di dalamnya tidak dapat diubah tanpa mengubah seluruh rantai blok yang ada setelahnya. Ini membuat blockchain memiliki sifat imutabilitas atau ketahanan terhadap perubahan.
7. Penggunaan Token: Beberapa blockchain menggunakan token atau koin digital yang digunakan sebagai alat tukar atau untuk memperoleh akses ke fitur dan layanan dalam ekosistem blockchain tersebut.
Blockchain memiliki berbagai aplikasi, termasuk dalam cryptocurrency seperti Bitcoin dan Cicoin, serta digunakan dalam berbagai industri seperti keuangan, logistik, kesehatan, dan lainnya.
Seperti yang pernah dikemukakan oleh Satoshi Nakamato berikut :
Banyak orang secara otomatis mengabaikan e-currency sebagai penyebab kerugian karena semua perusahaan yang gagal sejak tahun 1990-an.
Saya harap sudah jelas bahwa hanya sifat sistem yang dikendalikan secara terpusat yang menghancurkan mereka.
Saya pikir ini adalah pertama kalinya kita mencoba sistem yang terdesentralisasi dan tidak berbasis kepercayaan manusia.
Salam Desentralisasi 💪🏻💪🏻💪🏻
Posting Komentar untuk "Mengapa Disebut Blockchain ?"
Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda di blog komunitas kami.